Untuk pesanan min Rp 999.000
Jika barang Bermasalah
Pembayaran aman 100%
Dukungan khusus untuk anda
Mendukung layanan hadiah
Untuk pesanan min Rp 999.000
Jika barang Bermasalah
Pembayaran aman 100%
Dukungan khusus untuk anda
Mendukung layanan hadiah
Yuk Jual Beli di LapakNgapak, Daftar Sekarang!
Trending : #kaos#makanan#muslimah#komputer#jam-tangan
Kamis, 15 Sep 2022, 18:54:16 WIB / By David Mafazi
Pernahkah Anda menonton teman-teman yang sedang
fitness? mereka membangun otot secara bertahap dalam latihan.
Misalnya saat memulai fitness, gak langsung
lakukan latihan berat, tapi biasanya pemanasan badan dulu. Mulai pake treadmill
dulu. Supaya jantungnya tidak kaget.
Masuk ke sesi angkat beban, latih angkat
bebannya gak langsung berat, tapi mulai dari satuan berat barbel terkecil dulu,
pelan-pelan dinaikkan, terus dan terus. Dalam sesi latihan ke latihan.
Kenapa harus bertahap? karena memang tubuh ini
perlu membangun kekuatan otot. Otot yang masih 1 kg-an, bisa kaget dan cedera
kalo langsung angkat 10 kg barbel.
Kenapa juga harus bertahap? Karena untuk
memudahkan peserta latih juga. Yang sudah biasa angkat 5kg, naik ke 6kg an ya
gak kaget. Memang nambah berat, nambah effort, tapi terukur. Lebih bijak ke
otot.
Dengan pola pentahapan seperti ini,
keselamatan diri juga akan terjaga dan bisa terus menerus latih beban. Akan
lebih kontinu dan naik secara berlahan-lahan.
Logika fitness ini sama dengan membangun habit
diri.
Awal-awal ingin banyak menulis. Satu hari
siapkan konten untuk tiga sampai empat kanal, gak sampai sepekan udah bubar,
karena otot fikiran dan dirinya belum terlatih.
Maka aku mencoba 6di jaski terlebih dahulu.
mewajibkan 1 konten saja per hari, konten yang berhubungan dengan jaski. Itu
dulu. Setiap pagi, sudah sebulan lebih.
Lalu setelah terasa ringan, aku mulai start
untuk kembali nulis bisnis dan manajemen di grup. Nambah 1 beban dulu. Jadi
tiap pagi nulis 2 artikel. setelah 3 bulan hanya menulis 1 artikel, kini naik
jadi 2.
Mungkin perlu waktu 3 bulanan berikutnya untuk
nambah 1 tugas lagi setiap pagi, Saya ada rencana bangun kanal gagasan
sosial-ekonomi-politik. Entah lewat jalur yang mana. Tapi itu nanti saja, jika
dua hal ini sudah konsisten dalam sekitaran 150 hari kedepan.
Jika latih beban saja bertahap dan membangun
habit saja bertahap, apalagi dalam aktivitas bisnis, alangkah baiknya juga
bertahap.
Mengapa banyak bisnis yang jatuh ketika
memutuskan berkembang lebih besar? Salah satunya tidak siapnya otot manajemen
dalam memanggul beban tambahan.
Manajemen inti perusahaan hanya terbiasa
kelola 10 outlet, kaget ketika dalam waktu 6 bulan harus mengelola 200 outlet
tambahan. Otot manajemennya gak siap.
Tim manajemen rantai pasoknya terbiasa dengan
produksi 10.000 pcs per hari, tiba-tiba dinaikkan agresif 100.000 pcs per hari
dalam waktu singkat, pasti rantai pasok kaget, belum tentu supplier siap.
Tim HR terlatih untuk mengelola 10 kepala
cabang, seketika bertambah jadi 100 kepala cabang, tentu pengelolaannya lebih
repot, harus membangun pos manajemen tengah untuk memediasi, mungkin harus
dibangun kepala region per wilayah, yang mengontrol 10-20 cabang.
Intinya adalah kesiapan
otot manajemen. Otot manajemen juga perlu dilatih untuk angkat beban kerja.
Jangan dibuat kaget. Jangan dipaksa. Jangan ngoyo. Nanti cedera otot. Repot.
Tags : pengembangandiri