Untuk pesanan min Rp 999.000
Jika barang Bermasalah
Pembayaran aman 100%
Dukungan khusus untuk anda
Mendukung layanan hadiah
Untuk pesanan min Rp 999.000
Jika barang Bermasalah
Pembayaran aman 100%
Dukungan khusus untuk anda
Mendukung layanan hadiah
Yuk Jual Beli di LapakNgapak, Daftar Sekarang!
Kamis, 15 Sep 2022, 19:27:13 WIB / By David Mafazi
Kapan terakhir Anda marah?
Karena apa Anda marah?
Apakah dengan Anda marah-marah lalu masalah
selesai?
Mengapa kita marah?
Marah tidak akan menyelesaikan apapun, marah
hanya akan membuat perasaan kita merasa lega. Menyuruh orang dengan marah
dengan baik baik hasilnya akan sama, sama-sama membuat orang tersebut melakukan
apa yang kita minta, namun perbedaannya ada pada perasaan orang yang kita minta
tolong. Bila kita minta tolong dengan marah-marah, orang tersebut akan merasa
berat hati melakukan perintah, namun kalau dengan lemah lembut, maka akan
senang melakukannya.
Contoh: Adik Anda meminta Anda untuk membeli
kuas di toko kelontong depan kompleks. Sambil melempar kuasnya yang sudah kaku
karena lama tidak dipakai, lalu menendang campuran warna kuning dan hijau, ia
bilang kepada Anda “kak, beliin kuas, ini lho kuasnya gak bisa dibuat ngambar,
kaku. Padahal dikumpulkannya besok”. Lalu Anda masih sibuk dengan kegiatan
Anda. 10 menit kemudian adik Anda datang kepada Anda lagi “kakak denger gak
sih, dimintai tolong beliin kuas ini lho”!
Apa perasaan Anda? Kalau ibu Anda tidak ikut
campur, Anda pasti masih asyik dengan kegiatan menonton youtube. Komparasi BMW
120 dengan Mercedes Benz A200.
Bandingkan bila adik Anda meminta dengan
baik-baik. “kak, tolong beliin kuas, kuasku sudah kaku, gak isa dibuat
ngambar”. Lalu Anda masih sibuk menonton youtube, hothatch tercepat sepanjang
masa. Mercedes Benz A45s. 10 menit lagi adik Anda datang kembali ke kamar Anda,
merajuk dan merayu Anda untuk membelikan kuas “kak, ayoo dong beliin kuas,
besok dikumpulin tugas ngambarnyaaaa. Kamu gak kasian aku besok gak ngumpulin
tugas”?
Lalu mengapa orang zaman dulu, orang tua kita
kalau menyuruh dengan marah-marah? Itu terjadi karena pada zaman dulu belum
ditemukan penelitian yang menyatakan bahwa meminta dengan cara marah dan merayu
memiliki hasil yang sama. Berhenti dari Anda, bila Anda menyuruh, meminta
tolong kepada teman Anda, mintalah dengan baik-baik walaupun Anda sudah kenal
dekat. Harga diri Anda tidak akan berkurang secuilpun dengan meminta sesuatu
dengan baik-baik.
Bila Anda menonton video rekaman Arahan
presiden 18 Juni 2020, maka Anda akan melihat bahwa presiden tidak sekalipun
berteriak, namun semua orang diruangan tahu bahwa presiden sedang marah. Anda
bila marah, Anda tidak perlu memukul, mengumpat, dan hal-hal destruktif
lainnya. Anda hanya perlu bilang baik-baik, maka lawan bicara Anda tahu bahwa
Anda sedang marah. Anda akan lebih hemat tenaga daripada melakukan agresi fisik
dan verbal. Agresi ini bisa saja merugikan Anda dan lingkungan Anda. Mungkin
Anda bisa dibawa ke meja hijau atas tindakan Anda.
Bila Anda mudah marah, maka teman-teman Anda
akan merasa tidak nyaman, Anda tidak bisa diajak ngomong baik-baik, ini berarti
Anda bisa saja kehilangan kesempatan untuk mendapatkan uang.
Semuanya bisa dibicarakan baik-baik. Cara
supaya tidak marah bukan dengan menahan amarah. Itu sama seperti menginjak rem
dan gas pada mobil secara bersamaan. Akan merusak mental Anda dan Anda akan
memiliki risiko terkena stroke berkali-kali lipat. Cara supaya tidak marah
adalah dengan berpikir santai saja, menikmati hidup. Namanya saja hidup, kadang
sesuai harapan, kadang tidak.
Tags : pengembangandiri