Untuk pesanan min Rp 999.000
Jika barang Bermasalah
Pembayaran aman 100%
Dukungan khusus untuk anda
Mendukung layanan hadiah
Untuk pesanan min Rp 999.000
Jika barang Bermasalah
Pembayaran aman 100%
Dukungan khusus untuk anda
Mendukung layanan hadiah
Yuk Jual Beli di LapakNgapak, Daftar Sekarang!
Kamis, 15 Sep 2022, 15:55:54 WIB / By David Mafazi
Apakah Anda mempercayai adanya makhluk gaib?
Bagaimana kesurupan bisa terjadi?
Kesurupan merupakan fenomena yang sudah
menjadi bagian dari cerita masyarakat Indonesia. Kesurupan dikenal menjadi 2,
yaitu kesadaran menurun dan diam, kedua kesadaran juga menurun, bergerak liar
dan berteriak histeris. Kita mempercayai bahwa kesurupan diakibatkan oleh
makhluk gaib, roh atau jiwa lain masuk ke dalam tubuh manusia.
Dalam ilmu kejiwaan dikenal dengan istilah
disosiasi, atau histeria.
Disebut histeria bila kondisi emosi ekstrim,
berteriak-teriak yang timbul karena rasa cemas yang mendalam. Histeria dapat
terjadi karena pengalaman traumatik yang selalu ditekan kedalam alam bawah
sadar, ketika pertahanan akal sehat lemah, hal ini akan membuat individu
menjadi dikendalikan oleh alam bawah sadarnya. Sebenarnya tujuan menekannya
adalah untuk menghilangkannya, sayangnya tidak mudah untuk dihilangkan.
Sehingga suatu saat akan muncul ke alam sadar dalam bentuk kesurupan.
Kalau disosiasi adalah kondisi dimana hubungan
tubuh terganggu. Tubuh kan fungsinya gabungan dari ingatan, persepsi,
keinginan, respons sensori, dll. nah saat disosiasi hubungan ini terganggu,
sehingga menyebabkan terlepas dari lingkungannya. Melamun itu termasuk dalam
disosiasi lho teman Jaski. Anda pulang kerja, lalu ingin mampir ke toko
kelontong, tahu-tahu sudah sampai depan rumah, itu termasuk disosiasi. Jadi
sebenarnya kita ini sering mengalami kejadian kesurupan loh.
Mau ngak disebut kesurupan? Belum tentu,
setiap kondisi yang sudah terbiasa, tubuh akan melakukan auto pilot, seperti
menulis tidak perlu lihat kertasnya apa yang kita tulis, mengetik tidak perlu
melihat keyboard, menyetir bisa sambil ngelamun.
Mengapa melamun disebut disosiasi? Karena saat
Anda melamun, informasi berupa suara, penglihatan, lingkungan sampai ke indra
sensor Anda (buktinya saat Anda menyetir masih bisa menjalankan mobil dengan
aman tanpa menabrak) namun tidak diproses atau diindahkan oleh otak kita,
karena otak kita sedang memikirkan hal lain.
Ketika Anda sedang marah, sedih, gembira, Anda
dapat mengeluarkan perilaku yang berbeda dari biasanya. Misal mabuk. Mengapa
mabuk tidak dianggap sebagai kesurupan?
Sama, disosiasi juga begitu, cuman bedanya
yang ambil alih adalah alam bawah sadar.
Lalu apa penyebab disosiasi?
Ada 2 faktor, yaitu internal dan eksternal
Eksternal dipengaruhi karena lingkungan
memberikan tekanan atau stressor kepada kita. Misal bencana alam, skripsi,
penerimaan snmptn, tidak lolos SBMPTN, gagal jadi lurah, gagal jadi bupati.
Internal dipengaruhi oleh kemampuan otak dalam
menganalisa lingkungan, merencanakan tindakan, melakukan eksekusi, evaluasi dan
lainnya. Misal: kurangnya kemampuan memberikan fokus akan memudahkan seorang
individu untuk melamun.
Bila individu memiliki kepercayaan kuat bahwa
kesurupan ada, semakin mudah ia mengalami kesuruppan.
Sehingga dorongan emosi, energi yang selama
ini terpendam meluap.
Tags : pengembangandiri